OGAN ILIR, lintassumsel.com- Dua orang pecandu dan pengedar Narkoba diamankan oleh BNN Ogan Ilir, sebelum diamankan, dua pelaku tersebut sempat melakukan aksi kejar kejaran bersama petugas BNN, penangkapan tersebut berlangsung di Desa Tanjung harapan Kecamatan Tanjung Raja Ogan Ilir. Kamis, 2 Januari 2025.
Namun penangkapan tersebut bukanlah kejadian yang sebenarnya, melainkan kegiatan shooting pembuatan film tentang bahaya narkoba dengan judul,”Awalnya Coba-Voba”.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh, Kepala BNNK OI, AKBP Irfan Arsanto. S,sos, Katim pencegahan Hidayat, SKM. Katim Dayamas, Helwati, SP, Petugas Sie Rehabilitasi, Akhmad Sayarkati, Staf pencegahan Alian SKM, Staf Dayamas Adhit. S. Kom, beserta seluruh pemain dan kru.
Kepala BNNK OI, AKBP Irfan Arsanto. S,sos, saat berada dilokasi mengatakan, Film ini adalah sekelumit permasalahan narkoba yang ada secara umum ditengah tengah masyarakat, mengaharapkan film yang dibuat tersebut dapat mengedukasi masyarakat, dengan memakai bahasa daerah yang mudah dipahami oleh masyarakat.
Lanjut Irfan, BNN akan senantiasa mendukung kegiatan kegiatan positif seperti ini, siapapun itu tanpa peran serta masyarakat kerja BNN tidak akan dapat dicapai secara maksimal, “kami mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada penggiat anti Narkotika di kabupaten Ogan Ilir dalam hal ini khusunya Herian beserta tim atau kruh yang ikut berfartisifasi dalam kegiatan pembuatan film ini. Jelasnya.
Sementara itu, Herian selaku ketua tim pembuatan filim mengatakan, pembuatan film tersebut terselenggarah atas kerjasama antara tim channel youtube HERIAN dengan BNN OI, dengan kehadiran BNNK OI dapat memberikan semangat bagi pemain film.
Selanjutnya Herian berharap film tersebut dapat bermanfaat bagi penonton, dan mengucapkan terima kasih atas dukungan BNNK OI, film yang dubuat tersebut masih jauh dari kata sempurna, oleh karna itu kritik dan saran dari penonton sangat diharapakan. Ucapnya.
Film pendek yang berbahasa daerah ini, menceritakan tentang bahayanya pecandu dan pengedar narkoba, yang menyebabkan turunya nilai akademik, sekolah jadi pemalas, barang-barang yang ada didalam rumah ludes, hingga rumah, tanah habis dijual oleh pecandu narkoba.(hr)
