Setelah dilantik sebagai Bupati Lahat, H Bursah Zarnubi SE dan Wakil Bupati (Wabup), Widia Ningsih SH MH oleh Presiden RI, H Prabowo Subianto.
Dihadapan para Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), menyampaikan pidato perdana pada rapat paripurna ke 12.
Ini isi sambutan yang diutarakan H Bursah Zarnubi SE dan Widia Ningsih SH MH,
Proses yang cukup panjang selama 3 bulan bahkan tambah dua bulan sehingga sesuai keputusan Mahkamah Konstitusi (MK), seluruhnya berjalan dengan baik saya selalu menyampaikan di dalam sambutan-sambutan kampanye bawa Pilkada itu ada kompetisi dalam kepemimpinan, yang rakyat dibebaskan untuk memilih siapa pemimpinnya yang akan memimpin.
“Atas perilaku kami dalam kampanye berdua, maka bulan ramadan ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, Tentu juga kepada seluruh aparatur negara pertama Polisi dan TNI, dan seluruh stakeholder telah membantu Pilkada Kabupaten Lahat ini hingga berlangsung aman dan damai,” jelas dirinya, Rabu 5 Maret 2025.
Hingga saat ini sampai di Gedung DPRD dalam rangka paripurna pidato sambutan perdana, Bupati dan Wabup Kabupaten Lahat juga kepada seluruh KPU, sampaikan salam kami juga ucapkan terima kasih meyakini betul KPU untuk melaksanakan penyelenggara Pemilu independen, dan netral tidak satupun kami temukan indikasi KPU berpihak pada calon tertentu, dan Alhamdulillah berlangsung lama begitu juga walaupun ada sedikit-sedikit, tidak masalah tapi tidak signifikan dan tidak mengganggu stabilitas Kabupaten Lahat.
“Tidak menyangka agenda itu sangat penting dan strategis bagi kepala daerah, terutama dalam memperkuat kompetensi skill manajerial dalam pemerintahan, maupun pandangan-pandangan strategis yang telah disampaikan oleh para menteri dan Presiden Republik Indonesia, serta manfaatnya luar biasa bagi kepala daerah itu sendiri didalam menjalankan pemerintahan,” papar H Bursah Zarnubi.
Ia menyebutkan, ujung tombaknya adalah kabupaten/kota, yang mana bapak presiden mengatakan seluruh peran strategis 60 persen ada di daerah. Jadi tergantung dari Ketua DPRD dan Wakil Ketua DPRD termasuk juga bupati dan wakil bupati.
“Peranan para dari gagal menjalankan kebijaksanaan pembangunan terutama Asta Cipta nomor 6 yakni pembangunan dari desa,” imbau dia.
Apalagi, 60 persen populasi di Indonesia tinggal di desa yang kesehariannya mereka hidup bertani, jadi penting sekali bagi kepala daerah dan seluruh stakeholder terutama DPRD, yang merumuskan bersama-sama dengan Pemkab mengenai masalah kebijakan anggaran.
“Karena itu harus mendalami betul sumber ekonomi kita yang paling tajam bisa mendukung pembangunan ekonomi. Saya berkeyakinan di Lahat ini ada 24.000 hektar sawah yang tidak berfungsi dan hanya sekali setahun panen,” papar dirinya.
Selain itu, sektor kebun kopi 156.000 ton per tahun ini mesti ada industrialisasi supaya ada insentif ekonomi, di samping untuk menambah lapangan pekerjaan guna meningkatkan produktivitas untuk itulah, menghilangkan kemiskinan dan pengangguran pengangguran di Indonesia, sesuai BPS tercatat 11 persen, akan tetapi menurut PBB 50 persen Angka kemiskinan, saya yakin Lahat akan menjadi contoh bagi kabupaten yang lain jadi mesti bekerja sama yang diperintahkan pada Sinergi solidaritas berkomunikasi dan tolong menolong.
Selain itu, guna menghasilkan SDM yang unggul setiap mabupaten mesti menopang seluruh input untuk dapur makan bergizi gratis, maka Lahat mesti ada peternakan kambing, ayam peternak telur dan sayur mayur dan lahan ada potensi soal terutama di sekitar irigasi persawahan, jadi kita bisa menggairahkan ekonomi kita dengan kehadiran makan siang gratis, satu sehat-sehatnya itu sehat jasmani sehat rohani mental yang kedua berkualitas itu kata Prabowo Subianto, menguasai ilmu pengetahuan, dan yang ketiga adalah SDM unggul itu produktif penuh inovasi jadi kita harus menderita masyarakat Lahat ini, dengan pelatihan-pelatihan untuk kemampuan skill potensi ekonomi relatif tetapi kata Bapak Prabowo bangsa kita masih jauh.
Pun di Lahat kisaran 2000 hingga 3000 hektar areal sawah ke Mulak dulu saya sudah lihat sendiri dan Tanjung Sakti, itu paling banyak sawahnya tapi tidak berfungsi nanti mungkin masuk tahun ketiga jadi kalau kapasitas sawah kita 2000 hektar ini berfungsi dalam 5 tahun terakhir jadi lumbung padi..(LH)
Setelah dilantik, Bupati dan Wakil Bupati Lahat Sampaikan Sambutan di DPRD
