Lintassumsel.com – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menggagas budidaya burung puyuh di Desa Seleman, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim. Program ini bertujuan untuk menciptakan alternatif sumber pendapatan baru yang berkelanjutan bagi masyarakat di sekitar wilayah pertambangan tanpa izin (PETI).
Kotoran yang dihasilkan burung puyuh dapat dimanfaatkan untuk pakan alami ikan, telurnya dapat dijual di lingkungan sekitar dan pasar modern. Selain manfaat ekonomi, budidaya burung puyuh juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan.
“Program budidaya burung puyuh ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Seleman, khususnya yang dimotori oleh Kelompok Kelurahan Pematang, baik dari segi perekonomian maupun lingkungan. Selain itu, keberhasilan program ini juga dapat menjadi percontohan. untuk area lain yang menghadapi tantangan serupa,” kata VP Sustainability PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Hartono.
Pada bulan Maret 2024, PTBA mengadakan pelatihan perdana budidaya burung puyuh. Pelatihan ini meliputi teknik budidaya, pengelolaan pakan, dan analisis pasar burung puyuh di Sumatera. Sebanyak 15 peserta Kelompok Kelurahan Desa Seleman Pematang mengikuti pelatihan ini dengan antusias.
Dalam pelatihan tersebut, setiap peserta mendapat bantuan berupa 200 ekor burung puyuh yang akan dibudidayakan, serta 200 ekor induk burung puyuh yang siap bertelur. Bantuan ini diharapkan dapat menjadi modal awal bagi peserta untuk memulai usaha peternakan burung puyuh secara mandiri.
Desa Seleman diharapkan menjadi contoh keberhasilan transformasi PETI melalui inisiatif yang inovatif dan berkelanjutan.
“PTBA berkomitmen untuk terus mendukung dan memantau perkembangan program ini, memastikan tujuan jangka panjang dapat tercapai,” kata Hartono.
Dengan adanya program ini diharapkan Desa Seleman tidak hanya meningkatkan kesejahteraannya saja, namun juga menjadi contoh bagi daerah lain dalam memanfaatkan sumber daya lokal secara bijaksana dan berkelanjutan.(lh)