Peternak Ikan Gagal Panen, Warga Serijabo Pertanyakan Dana Ketahanan Pangan.


OGAN ILIR, lintassumsel.com – Musim kemarau yang saat ini masih melanda beberapa daerah di kabupaten Ogan Ilir, hal ini juga berimbas kepada peternak ikan yang megalami kerugian akibat terkana imbas dari kemarau, karena kekurangan pasokan air, sebagaimana yang dialami Zawawi warga serijabo peternak ikan patin.
Zawawi (40), saat di temui dikolam miliknya selasa 10/10/23 dusun 02 rt 06 desa Serijabo kecamatan sungai pinang, Zawawi mengeluh atas kerugian yang ia alami, kiranya pemerintah dapat segerah membantu warga yang mengalami gagal panen” kami berharap pak kades pacak nolong kami ikan mati galo’ kan di dana di dana desa ado anggaran untuk ketahanan pangan sebesar 20 persen dari dana desa yang diterima, kami mempertanyakan anggaran 20 persen tersebut, paling sedikit 20 persen artinya bisa lebih, dana itu untuk ketahanan pangan dan hewan, termasuk untuk pembangunan lumbung pangan, itu skala prioritas.” Tegas Wawi.

Bacaan Lainnya


Masih kata Zawawi, dalam kondisi normal ya biasa untuk kolam tambak yang berukuran 4x8m dengan isi normal benih ikan sebanyak 5rb ekor, dengan keuntungan 5sampi 6 jt rp dalam satu kali panen.
Untuk kolam 4x16m dengan isi norml sebayak 10 rb benih bibit ikan, dengan keuntangan 8 sampai 10 jt rupiah satu kali panen setiap 6 bulan sekali, saat ini ditaksir total kerugian akibat kemarau hampir 20 sampai 25 juta untuk totol keselurah kolam sebanyak 8 kolam.
Hal ini juga bedampak kepada karyawan tambak Rustam 45 thn warga yang sama megatakan sudah tiga bulan tidak menerima upah gaji, karena bos juga lagi mencari uang pinjaman untuk keperluan keluarga dan membayar gaji kami.
Kepla desa serijabo Apris saat di konfirmasi dikediamanya di desa serijabo membenarkan,” Ya memang betul bahwa ada warga mengeluh akibat dari kemarau panjang, selain dari kabut asap yang saat ini sangat memperihatinkan, juga berdampak kepada peternak ikan meyebabkan kegagalan panen, kerena kekurangan sumber air”
“Kita akan melakukan rapat desa bersama perangkat desa, untuk melakukan pendataan kepada warga yang terkena imbas kemarau, kedepan melalui musyawarah desa terkait penanggulangan kerugian warga, diantaranya pemberian bibit ikan, pakan ikan dan pembinaan.”ucap Apris. (APK)

Pos terkait